Fakta Jogja Upacara Grebeg


5 Tradisi Jogja yang Masih Terlaksana hingga Sekarang, Wajib Saksikan!

TEMPO.CO, Yogyakarta - Keraton Yogyakarta menggelar pameran bertajuk Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta di Gedhong Sarangbaya Kompleks Kedhaton Keraton Yogyakarta pada 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. Digelar untuk memperingati ulang tahun penobatan Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono X, pameran itu menyajikan berbagai diorama upacara adat yang selama ini digelar keraton.


KEMBAR MAYANG / Upacara Pengantin Adat Jawa JOGJA / GAMELAN Ladrang Manten [HD] YouTube

Mengenal 6 Upacara Adat Yogyakarta. Salah satu hal yang menarik untuk dieksplorasi di Yogyakarta adalah mengenal upacara-upacara adat Yogyakarta. Apalagi, kota ini sangat terkenal dengan adat istiadatnya yang kental, termasuk juga karena model pemerintahannya yang berupa kesultanan, dimana banyak tradisi turun-temurun masih berlaku di dalamnya.


Fakta Jogja Upacara Grebeg

Berdasarkan Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 425 Tahun 2018 tentang Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kota Yogyakarta menerangkan bahwa kegiatan adat dan tradisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu upacara tradisi yang terkait dengan daur hidup manusia dan upacara adat masyarakat yang bersifat massal atau diikuti oleh banyak orang pada satu waktu yang memilki maksud dan keperluan tertentu.


Sekaten, Tradisi Yang Ada Di Kraton Yogyakarta Guru Tempe

Upacara Adat Yogyakarta - Indonesia, dengan keberagaman budayanya, menjadi sebuah negeri yang kaya akan tradisi dan adat istiadat. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan tersendiri dalam melestarikan budayanya. Dalam konteks ini, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu tempat yang sangat kaya akan keberagaman upacara adatnya.


GEREBEG MULUDAN, Yogyakarta's Culture

Dalam setahun, Keraton Yogyakarta akan menggelar tiga upacara Grebeg, yaitu Grebeg Syawal, Grebeg Besar, dan Grebeg Mulud. Baca juga: Yasa Peksi Burak, Hajad Dalem Keraton Yogyakarta dalam Memperingati Isra Miraj. Grebeg Syawal dihelat Keraton Yogyakarta pada tanggal 1 Syawal atau di Hari Raya Idul Fitri. Sementara Grebeg Besar dihelat pada.


5 Tradisi Jogja yang Masih Terlaksana hingga Sekarang, Wajib Saksikan!

Upacara adat di Kesultanan Yogyakarta menjadi tema besar simposium internasional yang digelar Keraton Yogyakarta di Yogyakarta, Sabtu (9/3/2024). Simposium yang berlangsung hingga Minggu (10/3/2024) itu menjadi salah satu rangkaian peringatan ke-35 tahun Kenaikan Takhta Sultan Hamengku Buwono (HB) X dan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas..


Tradisi Grebeg/Garebek di Yogyakarta Wawasan Sejarah

tata upacara di keraton Yogyakarta sebagai pusat sumber kebudayaan, adat dan tradisi. Masyarakat Jawa pasti mempunyai hasrat untuk melestarikan budaya yang diwarisk an oleh para leluhurnya.


7 Festival Tahunan Unik dan Seru yang Ada di Yogyakarta

KOMPAS.com - Taman Wisata Candi Prambanan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan tetap dibuka saat upacara Tawur Agung Kesanga pada Minggu (10/3/2024). Upacara yang akan diadakan di Lapangan Wisnu ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu. Tahun ini, Hari Raya Nyepi akan jatuh pada Senin (11/3/2024).


10 Upacara Adat Yogyakarta Beserta Penjelasannya

Berasal dari kata Gerebeg / gerbeg bermakna suara angin, Garebeg merupakan salah satu adat Keraton Kasultanan Yogyakarta pertamakalinya diadakan oleh Sultan Hamengku Buwana I. Garebeg merupakan suatu upacara kerajaan melibatkan seisi keraton, segenap aparat kerajaan serta melibatkan seluruh lapisan masyarakat.


Keunikan Proses Upacara Grebeg Salah Satu Tradisi Di Keraton Yogyakarta My XXX Hot Girl

8. Upacara Kupatan Jolosutro. 9. Upacara Bathok Alas Ketonggo. 10. Upacara Jodhangan Goa Cerme. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang ada di Pulau Jawa. Kota ini memiliki berbagai sejarah yang menghasilkan berbagai macam kebudayaan dan tradisi yang menarik untuk dibahas. Berikut adalah tradisi kota Yogyakarta yang masih.


Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Mengenal Grebeg Syawal

Berikut penjelasan upacara adat Keraton Yogyakarta dikutip dari Rumah Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Baca juga: Peringati 32 Tahun Sultan HB X Bertahta, Keraton Yogya Gelar Labuhan Merapi. 1. Upacara Sekaten. Sekaten adalah upacara Keraton Yogyakarta yang dilaksanakan selama 7 hari. Upacara ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Demak.


Upacara Adat Saparan Bekakak JOGJA TV

The original article can be found in Upacara Adat Tegakkan Semangat Kebudayaan di Yogyakarta. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO. Residents compete for the contents of the "gunungan" in the Garebeg Syawal tradition at the Masjid Gedhe Kauman in Yogyakarta on Saturday (22/4/2023). This tradition is one of the cultural ceremonies that is still.


Adat istiadat jogja

Inilah 7 upacara adat Yogyakarta yang masih lestari sampai kini. 1. Sekaten. Mengutip dari situs budaya.jogjaprov.go.id, upacara ini waktunya selama 7 hari dari tanggal 5 sampai 11 pada bulan Mulud atau Rabiulawal untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad saw. dengan puncak acara keluarnya gunungan dari keraton menuju Masjid Besar.


Grebeg Syawal, Tradisi Keraton Yogyakarta Saat Idul Fitri Yogya

Selain Keraton/Kesultanan Yogyakarta, saat ini terdapat juga 3 keraton lain yang menyelenggarakan upacara sekaten. Di antaranya ada Kasunanan Surakarta, Kanoman Cirebon, dan Kasultanan Kasepuhan. Semuanya sama-sama menggunakan alat musik berupa gamelan dalam pelaksanaan upacara sekaten.


UPACARA ADAT PANGGIH JAWA YOGYAKARTA YouTube

Upacara Labuhan ini bersifat religius yang hanya dilaksanakan atas titah raja sebagai kepala kerajaan. Dan menurut tradisi Kraton Yogyakarta, Upacara Labuhan dilakukan secara resmi dalam rangka peristiwa-peristiwa seperti Penobatan Sultan, Tingalan Panjenengan (Ulang tahun penobatan Sultan) dan peringatan hari "Windo" hari ulang tahun penobatan Sultan "Windon" berarti setiap delapan tahun.


Keunikan Upacara Adat Siraman Pusaka dan Labuhan

Sekaten berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilaksanakan setiap tanggal 5 sampai 11 Rabi'ul Awal dan ditutup dengan upacara Garebeg Mulud pada 12 Rabi'ul Awal. Awal mula adanya Sekaten yaitu dimulai dari kerajaan-kerajaan Islam di tanah Jawa pada zaman Kesultanan Demak.

Scroll to Top