[SUMBER] PESAN BERANTAI WHATSAPP


Kasus Saracen Pesan kebencian dan hoax di media sosial 'memang BBC News Indonesia

Seperti yang tampak pada visual, beredar pesan berantai di aplikasi 'whatsapp' (WA) yang menawarkan masyarakat untuk menjadi investor dalam proyek IT yang mengatasnamakan Bank Indonesia. Nilai investasinya disebut sebesar 10-100 Miliar Rupiah, dengan iming-iming 'sharing profit' 60%. Kita cek yuk faktanya, Sobat!


[SALAH] Pesan Berantai ‘India Is Doing It’ Bisa Retas Ponsel Hoax Buster Covid19.go.id

Hoaks bisa muncul dalam beragam bentuk konten, salah satunya dengan pesan berantai. Hoaks ini menyebar mayoritas melalui aplikasi percakapan.. Hati-hati, sampaikan ke seluruh GROUP WA yang ada di HP masing- masing.". Pesan Berantai; Hoax; Cek Fakta; Cek Fakta Liputan6.com; Kredit. Adyaksa Vidi. Author. Bagikan. Copy Link; 11.


Content Post Covid19.go.id

Dalam pesan berantai itu berisi rincian perubahan biaya transaksi BRI menjadi Rp 150 ribu perbulan dari semula setiap transaksi dikenakan tarif Rp 6500. "Biaya adminitrasi ATM BRI tidak lagi dikenakan Rp 6.500 per transaksi, melainkan Rp 150.000 per bulan untuk transaksi tak terbatas alias unlimited," bunyi pesan itu yang diterima salah satu.


[SALAH] Pesan Berantai Whatsapp Bantuan Sosial Finansial Rp3.550.000 Dari BPJS Kesehatan Hoax

Mengutip dari laporan Tempo, terdapat 4.432 konten hoaks tersebar di Facebook dalam periode tersebut. Sementara unggahan hoaks pada Twitter ditemukan sebanyak 572 konten, Youtube 55 konten, Instagram 47 konten dan Tiktok 25 konten. Tingginya angka hoaks yang ditemukan di Facebook dan TikTok berbanding lurus dengan jumlah pengguna platform media.


[SALAH] Pesan Berantai “Taman Raya Tahap V Zona Merah COVID19” Hoax Buster Covid19.go.id

Sabtu, 30 Jan 2021 16:45 WIB. Foto: dok. Rawpixel. Jakarta -. Sebuah hoax lama kembali menyebar di bermacam grup WhatsApp, yaitu soal WhatsApp Gold (atau juga WhatsApp Plus) dan virus Martinelli. Dalam pesan tersebut dinyatakan bahwa ada video bernama Martinelli yang bakal disebar lewat WhatsApp.


Hoax Pesan Berantai Investasi BI

Telah beredar pesan berantai di Whatsapp yang menyajikan informasi mengenai semua aktifitas telfon genggam yang terpantau 100% pada saat minggu tenang Pemilihan Umum. Dinarasikan hal tersebut terjadi karena perangkat masing-masing orang telah terhubung ke sistem pelayanan, sehingga dapat terpantau segala aktifitasnya.


HOAX !!! Beredar Pesan Berantai Ibu Bupati Magelang Akan Razia Masker BorobudurNews

Selain pasal 28 tersebut, menurut kabar pesan berantai yang beredar di WhatsApp, penyebar hoax juga bisa dijerat dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. Dalam UU tersebut, ada dua pasal yang bisa menjerat penyebar hoax yaitu pasal 14 dan pasal 15.


[SUMBER] PESAN BERANTAI WHATSAPP

Pada aplikasi WhatsApp seringkali terdapat pesan berantai yang siap mencuri data pribadimu. Pada aplikasi WhatsApp seringkali terdapat pesan berantai yang siap mencuri data pribadimu. Bahaya Pesan Berantai, Stop Sebarkan Hoax! 28 Mei 2022 23:29 Diperbarui: 29 Mei 2022 00:18 712 1 1 + Laporkan Konten. Laporkan Akun. Kompasiana adalah platform.


panyol on Twitter "macem pesan berantai…

1.0. Beredar pesan singkat yang disebarkan melalui broadcast di WhatsApp grup. Isinya adalah ditujukan kepada para direksi Bank Tabungan Negara (BTN). Broadcast tersebut berisikan bahwa seluruh aktivitas di handphone akan dicatat dan disimpan oleh negara.


Narasi

1. Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia Vs Argentina. Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai yang menyebutkan harga tiket laga Timnas Indonesia melawan Argentina pada 19 Juni 2023 mendatang. Pesan berantai itu beredar sejak tengah pekan ini. Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook.


SUMBER membagikan pesan berantai daur ulang yang memodifikasi pesan berantai yang sebelumnya

Cek Fakta: Hoaks Pesan BerantaAirlines Bagikan Rp 124 Juta Dalai Saudia m Rangka Ulang Tahun ke-78. Beredar melalui aplikasi percakapan pesan berantai yang mengklaim Saudia Airlines membagikan uang sebesar Rp. 124.024.000 dalam rangka merayakan ulang tahun ke-78. Pesan berantai ini beredar sejak beberapa waktu lalu.


Berita dan Informasi Hoax Terkini dan Terbaru Hari ini

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai terkait status dari WhatsApp yang diklaim bisa mencuri data pribadi, dan akun bank penggunanya serta dipantau oleh pemerintah. Informasi itu banyak dibagikan sejak Jumat (30/1/2021). Ada dua pesan berantai yang tersebar terkait status WhatsApp tersebut. Berikut masing-masing isinya:


[SALAH] Pesan Berantai “Taman Raya Tahap V Zona Merah COVID19” Hoax Buster Covid19.go.id

Advertisement. Berikut sejumlah informasi hoaks terbaru yang beredar di WhatsApp: 1. Pesan Berantai Mengatasnamakan Satgas Covid-19. Beredar di aplikasi percakapan Whatsapp pesan berantai mengatasnamakan Satgas Covid-19. Pesan berantai tersebut ramai dibagikan sejak pekan ini. Dalam pesan berantai tersebut menyebutkan beberapa imbauan dan nomor.


[SALAH] Pesan Berantai “Taman Raya Tahap V Zona Merah COVID19” Hoax Buster Covid19.go.id

Beredar pesan berantai tentang razia STNK untuk kendaraan bermotor yang menunggak pajak lebih dari 3 tahun. Informasi itu dipastikan hoaks.. Info dari grup WA kiriman dari Bhayangkara polri. 1. pagi jam 10:00-12:00 2. siang dari jam 15:00-17:00 3. malam dari jam 22:00-24:00 dilanjutkan kembali dari Jam 03:00-05:00 wib.


[SALAH] Pesan Berantai “Taman Raya Tahap V Zona Merah COVID19” Hoax Buster Covid19.go.id

Modus serupa juga beredar pertengahan Januari 2021 lalu. Pesan berantai berisi subsidi kuota 50 GB gratis dari pemerintah. Sama seperti hoaks sebelumnya, pengguna juga diarahkan ke sebuah link "kuotapandemi(dot)com". Apabila mendapati pesan hoaks berisi tawaran kuota gratis dan meminta mengeklik sebuah tautan harap berhati-hati.


[SALAH] Pesan Berantai ‘India Is Doing It’ Bisa Retas Ponsel Hoax Buster Covid19.go.id

Merdeka.com - Berita bohong atau hoaks sering kali beredar di aplikasi WhatsApp. Pesan yang dikirim sifatnya lebih pribadi dibandingkan media sosial lain sehingga penyebaran hoaks di sana sulit terdeteksi. Terlebih, aplikasi WhatsApp terlindungi enkripsi end-to-end sehingga hanya pengirim dan penerima pesan yang bisa melihat pesan tersebut.

Scroll to Top