Biografi Pierre Tendean, Kisah Heroik Sang Pahlawan Revolusi


Pierre Tendean, Sosok Pelindung Jenderal AH Nasution Tagar

Pada 30 September 1965 atau 57 tahun lalu, enam jenderal TNI AD dan seorang perwira Kapten Pierre Tendean dibunuh dan dibuang di Lubang Buaya. Kejadian tersebut dikenal masyarakat sebagai Gerakan 30 September atau G30S. Enam jenderal tersebut adalah Jenderal Ahmad Yani,. Proses Pengangkatan Jenazah 7 Jenderal dari Lubang Buaya.


Foto Mengenang Lahirnya Kapten Pierre Tendean, Ajudan Jenderal AH Nasution yang Gugur dalam G30S

Pierre menjadi ajudan Jenderal Nasution sejak 15 April 1965 setelah menorehkan berbagai prestasi di dunia militer. Meski awalnya tak disetujui orangtua, Pierre akhirnya resmi menempuh sekolah calon perwira angkatan darat Bumi Panorama, Bandung, pada tahun 1958. Pria kelahiran Batavia, 21 Februari 1939, itu ditempa pendidikan sebagai taruna di.


Kisah Asmara Pahlawan Revolusi Pierre Tendean yang Berakhir Tragis

Berhasil diangkatnya jenazah Pierre Tendean membuat proses evakuasi semakin bersemangat. Pada pukul 12.15 Wib, petugas yang kembali masuk ke dalam sumur berhasil mengikat salah seorang jenazah lain. Namun saat hendak ditarik ke atas, jenazah terjepit jenazah lain, sehingga tidak bisa ditarik. Petugas kemudian memutuskan mengikat dua jenazah dan.


Pierre Tendean, Si Galak yang Memikat Historia

Jenazah pertama yang diangkat itu adalah jenazah Pierre Tendean. Jenazah-jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) untuk dilakukan pemeriksaan berdasarkan perintah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD) Mayjen Soeharto. Dr. Lim Tjoe Thay (kemudian dikenal dengan nama Indonesia dr. Arief Budianto.


Kapten Pierre Tendean, Pahlawan yang Gugur Menjelang Hari Pernikahan

Mengenakan kebaya, Ibu Pierre Tendean tampak begitu sedih sembari memeluk erat peti jenazah yang putra tercinta. Begitu pula saudara kandung Tendean yang tak kuasa menahan tangis kesedihannya. Atas jasa-jasanya kepada negara, Kapten CZI TNI Anumerta Pierre Andreas Tendean dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi.


Perempuan Itu Meratap Pilu di Atas Peti Jenazah Kapten Pierre Tendean yang Dibunuh PKI, Ini Hal

Tahun 1963, Pierre Tendean yang saat itu berpangkat Letnan Dua, mendapatkan kesempatan bertugas sebagai Komandan Peleton Batalyon Tempur 2, Kodam II Bukit Barisan di Medan.. Melihat peti jenazah Pierre Tendean, Cornet menangis dan meratap, "Pierre, Pierre, mijn jongen, wat is er met jou gebeurd (red: Pierre, Pierre, anakku, apa yang terjadi.


Sosok Lettu Pierre Tendean, Jenazah Pertama yang Diangkat dari Lubang Buaya

Pierre Tendean juga mengajari saya untuk mengejar mimpi saya, jika tekad sudah kuat, tidak ada yang bisa menghentikan langkah untuk meraih mimpi. Perilakunya yang sopan, sikapnya yang tegas dan disiplin, serta sifatnya yang humoris dan dermawan inilah yang membuat dirinya dicintai oleh rakyat Indonesia dan meninggalkan kenangan indah bagi semua.


Pierre Tendean, Sosok Pahlawan Revolusi Tragedi G30S PKI, Ini Biografi, Kisah Cinta hingga

Jenazah Pierre Tendean diangkat dari dalam sumur bersama enam jenazah Jenderal TNI Angkatan Darat yang juga korban keganasan G30S/PKI. Pierre Tendean, Sang Pahlawan Revolusi. Ia bersama jenazah enam Jenderal dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Atas jasa pengorbanan dan pengabdiannya pada negara, Lettu Pierre Tendean.


video asli jenderal AH NASUTION menangis melihat jenazah pierre tendean G30S PKI IDN

Lettu Pierre Tendean - (Foto: Pinterest) Jenazah pertama yang berhasil dievakuasi saat itu adalah Lettu Pierre Tendean. Dia merupakan perwiran TNI AD yang memilki darah campuran Belanda. Tendean juga merupakan ajudan dari Jenderal A.H Nasution. Setelah Tendean, jenazah selanjutnya yang berhasil diangkat adalah Mayjen TNI S. Parman dan Mayjen.


Biografi Pierre Tendean, Kisah Heroik Sang Pahlawan Revolusi

Menurut kesaksian Yanti dalam buku Sang Patriot, Kisah Seorang Pahlawan Revoulusi-Biografi Resmi Pierre Tendean, demi menyelamatkan dan melindungi Jenderal Nasution sebagai atasannya, Pierre Tendean terbunuh tragis oleh PKI pada 1 Oktober 1965, setelah diculik pasukan Tjakrabirawa. Hamdan Mansjur yang juga ajudan Jenderal Nasution, rekan Pierre.


Berita Kapten Pierre Tendean Terbaru Hari Ini Grid.ID

Korban adalah Jenderal Ahmad Yani, Letjen Suprapto, Letjen S. Parman, Letjen M. T. Haryono, Mayjen D. I. Panjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, dan Kapten Pierre Tendean. Lokasi para jenazah tersebut ditemukan oleh Resimen Para Anggota Komando Angkatan Darat alias RPKAD.


DOKUMENTASI EXCLUSIVE PIERRE TENDEAN JEJAK SANG AJUDAN (2018) YouTube

Proses pengangkatan jenazah pun berlangsung cukup dramatis. Sebelumnya, banyak prajurit yang pingsan akibat menghirup gas yang berasal dari dalam sumur. Selain itu, Sugimin mengungkapkan jenazah pertama yang diangkat pasukan evakuasi adalah Pierre Tendean dan yang berada di dasar sumur atau terakhir adalah D.I Panjaitan.


Merinding, Ternyata Begini Kondisi Jenazah Pierre Tendean Menurut Kesaksian Sahabatnya YouTube

Jenazah mereka kemudian ditemukan di sebuah sumur di Lubang Buaya, Jakarta.. Kapten Pierre Tendean, jadi korban, diculik bersama enam jenderal: Sumber gambar, Getty Images. Keterangan gambar,.


Pierre Tendean dan Kelompok Berandalan Historia

Pierre ditembak empat kali dan diseret paling akhir ke sumur bersama jenazah enam jenderal lainnya. Saat itu usia Pierre baru 26 tahun. Bagaimana sosok pemuda pahlawan Indonesia tersebut? Berikut fakta-fakta sosok Pierre Tendean dikutip dari buku Pierre Tendean oleh Masykuri dari repositori.kemdikbud.go.id.


Kakak Kandung Pierre Tendean Hadir Langsung Saat Letkol Untung Divonis Mati YouTube

Jenazah Pierre Tendean bersama beberapa jasad petinggi militer AD ditemukan pada 3 Oktober 1965 di dalam sumur tua di Lubang Buaya. Beberapa korban jiwa lainnya selain Lettu Pierre Tendean dalam tragedi penculikan dan pembunuhan di Jakarta itu, di antaranya adalah Letjen Ahmad Yani, Mayjen Mas Tirtodarmo (M.T.) Haryono, Mayjen Siswondo Parman.


Kematian Tragis Seorang Ajudan, Pierre Tendean

Yang mengangkat Pierre Tendean adalah Mispan, ia melihat bekas poporan senjata pada bagian muka dan kepala Pierre Tendean. Dan kondisi jenazah Pierre masih lebih baik dan cukup bersih daripada jenazah-jenazah lain. Pukul 12.15 Sersan Suparmin turun mengikat satu jenazah lagi, tapi kali ini tidak terangkat karena terjepit dengan jenazah lainnya..

Scroll to Top