Dieng Merawat Tradisi, Meruwat Anak Gembel


Anak Gembel Senayan Berbagi Berkah Dengan Anak Yatim Piatu

"Anak-anak gembel ini bukan kutukan mas, justru mereka membawa berkah bagi keluarga dan warga sekitarnya" begitu kata salah satu narasumber kepada Nova. Dipercaya bahwa orang tua yang memiliki anak gimbal maka rejeki dan segala urusannya akan dilancarkan.


Anak Gembel Senayan Berbagi Berkah Dengan Anak Yatim Piatu

Anak-anak ini biasanya berusia beberapa bulan hingga 8 tahun. Masyarakat Dieng menyebut anak-anak ini 'anak gembel' karena rambut gimbal mereka diasosiasikan dengan orang yang malas mengurus tubuh. Sampai sekarang, fenomena anak-anak berambut gimbal di Dieng tidak bisa dijelaskan secara ilmiah. Tidak ada garis keturunan khusus dari anak yang.


Dieng Merawat Tradisi, Meruwat Anak Gembel

Ini merupakan upacara cukur rambut pada anak-anak yang terlahir gimbal atau disebut juga sebagai gembel. Ritual ini sendiri biasanya diadakan pada tanggal 1 suro berdasarkan kalender Jawa. Tujuannya adalah untuk membebaskan anak-anak berambut gimbal dari sukerta atau kesialan, kesedihan, atau malapetaka.


Digandeng Ganjar, Anak Gimbal Minta Terasi dan Bayam Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

Anak rambut gembel didampingi para sesepuh desa dan keluarga telah dibawa kirab berkeliling Desa hingga Memasuki komplek Darmasala. Ini tandanya prosesi selanjutnya siapa dimulai. Nama prosesi ini adalah Jamasan. Anak anak rambut gembel akan duduk di plataran pendopo darmasala. Setelah dibacakan do'a, para pemangku adat memulai mengambil air.


Bocah Gembel di Dieng, Anak Istimewa Titipan Nyai Roro Ronce Inibaru Indonesia

Keluarga anak gembel dapat mendaftar ke panitia untuk ikut serta ruwatan masal. '' Tapi, sekali lagi, anak gembel tidak bisa dipaksa," tegas Mbah Sumanto. Pada awal penyelengg­araan DCF, panitia harus hunting anak gembel yang mau ikut ruwatan masal. Tapi, seiring berjalanny­a waktu, anak gembel malah datang sendiri.


Mitos Anak Gembel Dari Gunung Dieng

Anak-anak ini oleh masyarakat Dataran Tinggi Dieng sering disebut anak gembel, masyarakat Dieng mempercayai bahwa anak-anak berambut gimbal ini adalah titipan dari Kiai Kolodete. Banyak beragam versi tentang sosok Kiai Kolodete ini, ada versi menyebutkan bahwa sosoknya adalah seorang resi Hindu penguasa Dieng yang kemudian memilih masuk Islam.


Foto Ritual Potong Rambut di Dieng, "Anak Gembel" Ajukan Permintaan Unik

Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, memiliki kisah tentang anak berambut gimbal alias anak gembel. Sejarah mencatat, rambut gimbal adalah ras yang diturunkan.


Anak gembel tidak pulang pulang YouTube

Anak Gembel | Photo: Adriyani Ayu Hanya di Dieng rambut gimbal atau gembel bisa tumbuh secara alami pada usia-usia tertentu dan tidak menurut keturunan. Sebelum tumbuh, anak-anak yang "dikaruniai" rambut gimbal, biasanya akan menderita panas tinggi dan seringkali mengigau saat tidur.


Dieng Meruwat Anak Gembel, Merawat Tradisi Cultura

Termasuk fenomena bocah-bocah berambut gimbal yang kerap disebut bocah gembel. Mereka umumnya berada di Dieng, namun warga Dieng yang berdiaspora pun, tiba-tiba memiliki anak yang berambut gimbal sebagai "anak-anak yang dipilih" dan istimewa. Bila rambut mereka menggimbal nun jauh dari Dieng, bisa dipastikan dalam darahnya mengalir.


Dieng Meruwat Anak Gembel, Merawat Tradisi

Anak-anak yang berambut gimbal atau disebut anak bajang dicukur di Komplek Candi Arjuna, Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah. Acara yang diberi nama Ritual Adat Pencukuran Rambut Gembel, diikuti 11 anak. Mereka berasal dari berbagai daerah. Selain lokal Banjarnegara, peserta datang juga dari Wonosobo, Batang, bahkan Jakarta.


ANAK VESPA GEMBEL CEWEK CANTIK INGIN MELAKUKAN PERJALANAN TOURING KE BALI YouTube

Saat hari H, anak-anak berambut gimbal yang akan diruwat dikumpulkan di rumah tetua adat. Tidak hanya anak-anak gembel, namun juga wanita pengiring yang membawa makanan atau domas dan kelompok-kelompok kesenian ikut berkumpul di rumah tetua adat. Kemudian mereka akan berkeliling kampung dan berarak-arakan menuju Kompleks Candi Arjuna.


Dieng Meruwat Anak Gembel, Merawat Tradisi Cultura

Ruwatan Gembel: Cukur Rambut Anak Gimbal di Dataran Tinggi Dieng. Dataran Tinggi Diengdianggap sebagai sebuah tempat yang memiliki nuansa mistis sekaligus dianggap suci. Dieng sendiri berasal dari kata dihyang yang artinya tempat arwah para leluhur. Dataran Tinggi Dieng memiliki kecantikan alam dalam balutan udara yang sejuk dan dihangatkan.


anak gembel tidur di teras rumah YouTube

Anak-anak gembel yang akan diruwat digendong orang tuanya menuju pelataran Pertapaan Mandalasari Gua Semar. Setelah sampai di tempat yang dituju, prosesi puncak dimulai. Satu per satu rambut gimbal yang bertengger di belakang kepala anak digunting para sesepuh desa yang memiliki kemampuan spiritual. Berdasarkan kepercayaan di sana, rambut.


Harmoni IslamHinduKejawen tampak dalam pencukuran Anak Gembel Dieng ANTARA News

Ruwetan rambut gembel merupakan tradisi yang di lakukan secara turun temurun oleh masyarakat Dataran Tinggi Dieng untuk anak yang memiliki rambut gembel secara alami, ruwatan rambut gembel ini di percaya akan memberikan keselamatanpada anak yang di ruwat. Masyarakat dataran tinggi Dieng masih melaksanakan upacara tersebut karena mereka percaya.


Jurnalis Independen Anak Gembel Titisan Sang Penguasa Gaib Dieng

Contohnya, anak gembel bernama Zafira Miraj Cintami yang meminta salak pondoh, anggur, semangka, apel dan dua ekor sapi sebelum gimbalnya dicukur secara adat. Zafira bersama orang tuanya datang dari Jawa Barat ke Dieng untuk melakukan pencukuran rambut gimbal, seiring penyelenggaraan Dieng Culture Festival (DCF) 2017..


Anak gembel YouTube

Perbesar. Anak gimbal Dieng (Foto: Instagram @festivaldieng) ADVERTISEMENT. Masyarakat Jawa Tengah khusunya di kawasan Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah punya tradisi unik bagi anak-anak berambut gimbal atau yang dijuluki sebagai anak gimbal. Anak-anak ini dianggap istimewa di mata penduduk setempat.

Scroll to Top