Mengenang 5 Lagu yang Ditulis Yon Koeswoyo


Mengharukan! Kisah Chicha Koeswoyo Menjadi Mualaf Setelah Mendengar Azan Obsession News

Iklan. TEMPO.CO, Jakarta - Musisi legendaris, Nomo Koeswoyo meninggal dalam usia 85 tahun di rumahnya di Magelang, Jawa Tengah pada Rabu, 15 Maret 2023 pukul 19.30 WIB. Kabar ayah mantan penyanyi cilik dan kini politikus PDIP, Chicha Koeswoyo itu meninggal dirilis keluarga besar pentolan Koes Bersaudara itu, satu jam lalu.


Mengenang 5 Lagu yang Ditulis Yon Koeswoyo

1. Mualaf. Chicha terlahir dari pasangan beda agama. Sang ayah, Nomo Koeswoyo adalah seorang muslim dan sang ibunda, Fatimah Francisca adalah Nasrani. Pemilik nama asli Mirza Riadiani Kesuma itu akhirnya memilih mengikuti keyakinan yang dianut sang ayah. Pada 1985, dia memutuskan menjadi mualaf, ketika usianya 17 tahun. 2. Keturunan Sunan Muria.


Biodata dan Agama Yok Koeswoyo, Personel Koes Bersaudara yang Tersisa

Chicha Koeswoyo lantas bercerita panjang tentang keimanan dan pengalamannya menjadi seorang mualaf serta kehebatan almarhumah ibunya. "Aku lahir dari orangtua yang berbeda agama. Papaku, Nomo Koeswoyo, beragama Islam dan masih keturunan Sunan Drajat, salah seorang Wali Songo.


Yon Koeswoyo Surat Kedua YouTube

Perjalanan Karier Bersama Koes Bersaudara. Koes Bersaudara berdiri sejak tahun 1958 dengan nama Kus Brothers yang beranggotakan 5 orang kakak beradik keluarga Koeswoyo (Yon Koeswoyo pada Bass, Tonny Koeswoyo pada gitar, Nomo Koeswoyo pada drum, Yon Koeswoyo pada vokal, dan Yok Koeswoyo pada vokal) dan seorang dari luar keluarga Koeswoyo yang bernama Jan Mintaraga sebagai gitaris dan Tommy.


Basis Koes Bersaudara Meninggal Dunia, Ini 8 Fakta Perjalanan Karier Yon Koeswoyo

Nomo mengaku saat muda memang jauh dari Allah. Lagu-lagu Koes Plus juga tak lepas dari pengalaman spiritualnya. "Saya menulis lagu ini setelah mempelajari pelajaran-pelajaran dari-Nya. Kita tidak boleh melupakan Dia. Apa tugas kita di dunia ini kalau tidak mengurusi segala ciptaan-Nya," tuturnya. Nomo Koeswoyo juga menikah dengan seorang.


Chicha Koeswoyo Jadi Mualaf Setelah Kesal Mendengar Suara Azan

Keputusannya menjadi mualaf diikuti oleh saudara sepupunya, Sari Yok Koeswoyo pada tahun 1986. Sedangkan Hellen hingga saat ini tetap pada agamanya, dan tidak pernah berpindah ke agama manapun. Terakhir oleh ibunya Fatimah Francisca Koeswoyo menjadi mualaf pada tahun 2002, empat bulan sebelum wafat di Magelang , Jawa Tengah pada hari Rabu 18.


Terungkap Perjalanan Hidup dan Agama Yok Koeswoyo, Anggota Group Band Koes Plus dan Koes Bersaudara

Sari berpindah agama dari Kristen ke Islam pada tahun 1986 mengikuti jejak sepupunya Chicha Koeswoyo pada tahun 1985 dan temannya sesama penyanyi cilik, Vien Is Haryanto pada tahun 1980. Keputusannya menjadi mualaf bukan hal yang aneh, karena ayahnya seorang muslim yang menikah beda agama dengan ibunya yang beragama Kristen.


5 Fakta Yon Koeswoyo, Mulai dari Keturunan Sunan Muria hingga Pernah di Penjara Okezone Celebrity

Yon dan kakak-beradik Koeswoyo lainnya adalah keturunan Sunan Muria di Tuban, Jawa Tengah. Mereka adalah generasi ke-7 trah Sunan Muria, sosok yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Hal ini didapatkan dari ibu mereka yang merupakan keponakan dari Bupati Tuban pada zaman penjajahan Belanda.


Yok Koeswoyo Sebut Setiap Agama Mengajarkan Kedamaian dan Toleransi YouTube

Yok Koeswoyo merupakan anak paling kecil dari tujuh bersaudara. Ia lahir di Tuban, Jawa Timur, pada 3 September 1943. Yok tumbuh di kota Tuban bersama saudara-saudara hingga tahun 1952. Kemudian, keluarganya memutuskan untuk pindah ke Jakarta mengikuti mutasi sang ayah, Raden Koeswoyo yang berkarier hingga pensiun sebagai PNS di Kementrian.


Siapa Yon Koeswoyo? PONTAS.ID

Yon Koeswoyo, vokalis Koes Bersaudara dan Koes Plus ini, disandingkan para pengamat musik sebagai John Lennon-nya Indonesia dan kepergiannya menjadi kehilangan besar untuk musik Indonesia.


Pesan Terakhir Yon Koeswoyo Republika Online

Bahkan, Yok Koeswoyo merasa hormat kepada Yudi Fu lantaran aksi sosialnya membangun tempat ibadah semua agama. "Saya dari awal sudah menyatakan beliau itu nasionalis dan pancasilais karena beliau membangun gereja, masjid, vihara, dan sebagainya," kata Yok Koeswoyo, Kamis (13/6/2019).


Yok Koeswoyo Kagum pada Sahabat yang Bangun Rumah Ibadah Semua Agama Islami

1. Keturunan Sunan Muria. Koesyono Koeswoyo atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Yon Koeswoyo lahir di Tuban pada 27 September 1940. Yon merupakan anak keenam dari sembilan bersaudara keluarga Koeswoyo. Jika ditilik dari silsilah keluarga, Yon dan saudaranya merupakan generasi ketujuh dari Sunan Muria. Ibu Yon merupakan adik dari Bupati.


MUALAF DAN HIDUP DALAM 4 AGAMA cerita01 YouTube

Sari berpindah agama dari Nasrani ke Islam pada tahun 1986 mengikuti jejak sepupunya Chicha Koeswoyo pada tahun 1985 dan temannya sesama penyanyi cilik, Vien Is Haryanto pada tahun 1980. Keputusannya menjadi mualaf bukan hal yang aneh, karena ayahnya seorang muslim yang menikah beda agama dengan ibunya yang beragama Nasrani.


Biodata dan Agama Yon Koeswoyo, Personel Koes Plus Paling Legendaris Okezone Celebrity

Koesyono (Yon alias Yon Koeswoyo) (27 September 1940 - 5 Januari 2018). Koesroyo (Yok alias Yok Koeswoyo) (3 September 1943). Koestami (Miyi ~ perempuan) (6 Januari 1945). Koesmiani (Ninuk ~ perempuan) (16 Januari 1947). Dari silsilah keluarga, mereka termasuk generasi ke 7 keturunan (trah) Sunan Muria di Tuban.


Indonesia Kehilangan Seorang Legenda Musisi Nasionalis, Yon Koeswoyo

BACA JUGA: Biodata dan Agama Nomo Koeswoyo, Musisi Senior yang Dikenal Lewat Koes Bersaudara. Kemampuan Tonny dalam bermain alat musik didukung sang kakak, Jon Koeswoyo. Lama kelamaan kegemaran ini pun menurun pada saudara-saudaranya yang lain, dari Nomo, Yok, dan Yon Koeswoyo. Kecintaan Tonny Koeswoyo pada dunia musik dan seni tradisional.


Biodata dan Agama Djon Koeswoyo, Bassist Koes Bersaudara yang Pilih Jadi Kontraktor News+ on RCTI+

Baca: Kenangan Bersama Tonny Koeswoyo. Bahkan, Koes Bersaudara pernah masuk penjara karena menyanyikan lagu berjudul Ngak Ngik Ngok yang dianggap tidak berbudaya Indonesia yang berbau Nekolim (Neo Kolonial dan Imprealis) kala itu. Tonny dimasukkan satu sel bersama adik-adiknya, Nomo, Yon, dan Yok di Penjara Glodok tanggal 29 Juni 1965.

Scroll to Top